Rabu, 26 Desember 2012

Tips sukses

Ada 3 golongan mental manusia
yang harus di cam kan:

1. Pemimpin,
2. Pemikir,

3. Pekerja,

Ketiganya saling berkaitan erat dan
saling berimbang, Bisa saja seorang
yang bermental pemimpin
menempati bidang pemikir atau
pekerja, tetapi tingkat keberhasilan
dia akan berbeda dengan si murni
pekerja dan pemikir itu sendiri..
Begitu pula bidang yang lainnya.
Pada dasarnya semua manusia
mempunyai semua mental diata,
tetapi yang mesti kita pahami adalah
mental manakah yang lebih
menonjol dalam diri kita yang dapat
dengan "sangat" mudah kita pahami
dan nyaman untuk di laksanakan,


Teori definisi simple nya seperti ini :

1. Seorang pemimpin adalah orang
yang lebih mudah menimbang2,
pemberi keputusan dan sangat suka
untuk mengatur sesuatu. Layaknya
kapal dia adalah sang kapten yang
pastinya mempunyai wibawa dan
dapat menjadika anak buahnya
segan padanya. Sehingga kharisma
dari seorang pemimpin dapat
maksimal terlihat dan orang
tersebut dapat menjadi panutan bagi
anggotanya.

2. Seorang pemikir adalah orang
yang suka dalam perencanaan dan
biasanya orang tersebut sangat
menyukai perbincangan,
perdebatan, serta suka dalam
berinterupsi, dan mengkritisi. Orang
yang kuat dalam mental ini dapat
dengan mudah menyelesaikan
masalah tanpa ada masalah (atau
mungkin malah akan menimbulkan
masalah baru) hehe.. Dan pastinya
orang ini suka kalo di mintai
pendapat.

3. Seorang pekerja adalah orang
yang paling enjoy sebagai pelaksana
lapangan. biasanya orang ini agak
sedikit kurang tertarik dengan yang
namanya diskusi dan lebih tangkas
dalam melakukan pekerjaan
lapangan. Hal ini yang membuatnya
lebih daripada yang lain dalam hal
kerajinan dan kesempurnaan
pekerjaan lapangan.


Kecelakaan kerja dengan
menempatkan orang yang bukan
bidangnya pada bidang tertentu
(wrong man in the right place) :

1. Keberhasilan (kesuksesan)
kegiatan terletak pada kenyamanan
kerja tiap anggotanya. dalam hal ini
ketika seorang pekerja menempati
posisi pemimpin (tanpa latihan yang
dari bawah) akan dapat
mengakibatkan sedikit kesusahan
dalam memimpin. karena pada
dasarnya seorang pekerja itu akan
mengatakan "IYA" setelah
mendapatkan perintah dan itu wajar
baginya (dia merasa nyaman dengan
itu), maka dengan hal ini pastinya
akan menjadikan modal dia
memimpin akan dibawah kendali
orang yang mempunyai mental
pemimpin. Maka latihan dengan
memegang PJ kecil2 an harus intens
biar bisa lebih maksimal.

2. Seorang pemikir jika menempati
posisi pemimpin akan mengalami
hal yang sama, dengan besic nya
sebagai pemikir yang dia akan dapat
mengatakan "bagaimana? iya atau
tidak" setelah dia berfikir, dalam hal
ini orang seperti ini dapat ndengan
mudah menguasai strategi dalam
melaksanakan kegiatan nya. karena
dia seorang pemikir, jika diberikan
pada porsi pemimpin (tanpa lat
event kecil) maka dia akan
kesusahan dalam mengambil
keputusan, karena dia berfikir
tentang smua ditambah tekanan dari
tanggung jawab yang dia pikul.
Begitu juga ketika dia menjadi
pekerja, ketika bekerja dia akn selalu
berfikir (menimbang ini atau itu)
wal hasil pekerjaan nya kurang
maksimal dan pastinya hasil nya tak
akan dapat menjadi sebaik seorang
yang punya mental pekerja.


 Seorang pemimpin di tempatkan
pada sub lain bisa tetapi pekerjaan
utamanya itu mengatur dan
memutuskan perkara, karena dia
suka mengatur maka sering terjadi
dia kalau diatur malah jadi males
buat kerja (minimal nggrundel).
kalau pas dia sebagai pemikir
biasanya dia sedikit egois (sedikit
lho).

Tidak ada komentar: