Selasa, 25 Desember 2012

Sedekah yang utama

SEDEKAH-SEDEKAH YANG PALING
UTAMA
Pertama: Sedekah tersembunyi,
karena amalan ini adalah yang
paling dekat dengan keikhlasan
dibanding dengan cara terang-
terangan. Mengenai hal itu, Allah
Azza wa Jalla berfirman :

ﻥِﺇ ْﺍﻭُﺪْﺒُﺗ ِﺕﺎَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ َﻲِﻫ ﺎَّﻤِﻌِﻨَﻓ ﻥِﺇَﻭ
ﺎَﻫﻮُﺗْﺆُﺗَﻭ ﺎَﻫﻮُﻔْﺨُﺗ ﺀﺍَﺮَﻘُﻔْﻟﺍ َﻮُﻬَﻓ ٌﺮْﻴَﺧ
ْﻢُﻜُّﻟ ﴾٢٧١﴿ ﺔﺑﻮﺘﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ

Jika kamu menampakkan
sedekah(mu), maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu
berikan kepada orang-orang
fakir, maka menyembunyikan
itu lebih baik bagimu. (QS.2:271)

Disini diberitakan bahwa bagi orang
yang bersedekah kepada orang fakir
secara sembunyi-sembunyi lebih
baik dibanding menampakkan dan
mengumumkannya. Allah Ta’ala
menekankan pengaitan cara
tersembunyi dengan mendatangi –
khususnya- orang-orang fakir, dan
tidak mengatakan, “Sekiranya kalian
menyembunyikannya maka itu baik
bagi kalian.” Karena diantara
pengamalan sedekah ada yang tidak
memungkinkan
menyembunyikannya, seperti
persiapan pasukan perang,
membangun jembatan, irigasi
sungai, dsb. Sedang mendatangi
orang-orang fakir secara diam-
diam dan menutup-nutupinya,
maka hal itu memiliki berbagai
keuntungan, (diantaranya)
menutup-nutupinya, tidak
membuat malu di hadapan orang,
tidak menempatkannya sebagai
tontonan, sementara menjadikan
orang melihat bahwa (posisi)
tangannya sebagai tangan yang
dibawah, orang menjadi tahu
bahwa dia tidak memiliki sesuatu
apapun, dan bersikap zuhud dalam
pergaulan dan interaksinya. Dan ini
merupakan nilai tambah dalam
konteks sikap ihsan terhadapnya
melalui amalan sedekah dengan
penuh ketulusan, tidak ingin dilihat
orang dan tidak mengharap pujian
orang. Karenanya sedekah kepada
orang fakir secara tersembunyi
lebih baik daripada secara terang-
terangan di hadapan orang. Sebab
itu Nabi memuji sedekah secara
diam-diam, dan memberikan
apresiasi terhadap pelakunya. Dan
beliau mengabarkan bahwa
pelakunya termasuk salah satu dari
tujuh orang yang berada dalam
naungan ‘arsy Allah pada hari
kiamat nanti. Karena ini pula Allah
Ta’ala mengaruniakan berbagai
kebaikan bagi orang yang
bersedekah dan mengabarkan pula
bahwa Allah Ta’ala mengampuni
segala kesalahannya disebabkan
sedekahnya. (Dikutip dari Thariq
Hijratain).

Kedua: Sedekahnya orang sehat
dan kuat lebih utama dari wasiat
harta orang yang telah meninggal
dunia atau sedekahnya orang sakit,
ringkasnya sebagaimana dalam
sabda beliau :

» ُﻞَﻀْﻓَﺃ ِﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ َﻕَّﺪَّﺼَﺗ ْﻥَﺃ َﺖْﻧَﺃَﻭ ٌﺢﻴِﺤَﺻ
ٌﺢﻴِﺤَﺷ ُﻞُﻣْﺄَﺗ ، ﻰَﺸْﺨَﺗَﻭ ﻰَﻨِﻐْﻟﺍ َﺮْﻘَﻔْﻟﺍ ، َﻻَﻭ
ْﻞِﻬْﻤُﺗ ﺍَﺫﺇ ﻰَّﺘَﺣ ْﺖَﻐَﻠَﺑ َﻡﻮُﻘْﻠُﺤْﻟﺍ ﺖْﻠُﻗ
ٍﻥَﻼُﻔِﻟ ﺍَﺬَﻛ ٍﻥَﻼُﻔِﻟَﻭ ﺍَﺬَﻛ َﻻﺃ ، ْﺪَﻗَﻭ ٍﻥَﻼُﻔِﻟ
«  ﺍَﺬَﻛ

“Seutama-utamanya sedekah
adalah engkau bersedekah saat
engkau dalam keadaan sehat,
kikir, takut akan kefaqiran serta
sedang mengharap kekayaan.
Dan janganlah menunda-
nundanya hingga ruhmu telah
mencapai kerongkongan,
barulah engkau berwasiat,
‘Untuk si fulan sekian, dan
untuk si fulan sekian.”

Ketahuilah sebenarnya harta itu
telah menjadi milik si fulan (ahli
warisnya, pent.) .” (Terdapat dalam
ash-Shahihain ).

Ketiga: Sedekah setelah
menunaikan perkara wajib,
sebagaimana firman-Nya Azza wa
Jalla :

ﻥِﺇ ْﺍﻭُﺪْﺒُﺗ ِﺕﺎَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ َﻲِﻫ ﺎَّﻤِﻌِﻨَﻓ ﻥِﺇَﻭ
ﺎَﻫﻮُﺗْﺆُﺗَﻭ ﺎَﻫﻮُﻔْﺨُﺗ ﺀﺍَﺮَﻘُﻔْﻟﺍ َﻮُﻬَﻓ ٌﺮْﻴَﺧ
ْﻢُﻜُّﻟ ﴾٢٧١﴿ ﺔﺑﻮﺘﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ

Jika kamu menampakkan
sedekah(mu), maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu
berikan kepada orang-orang
fakir, maka menyembunyikan
itu lebih baik bagimu. (QS.2:271)
Sabda Nabi :

» َﺔَﻗَﺪَﺻ َﻻ َّﻻِﺇ ْﻦَﻋ ِﺮْﻬَﻇ ﻰًﻨِﻏ «
“Tidak ada sedekah kecuali dari
harta yang lebih.” (HR. Al-
Bukhari).

Diriwayat lain :
» ُﺮْﻴَﺧَﻭ ِﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ ِﺮْﻬَﻇ ْﻦَﻋ ﻰًﻨِﻏ «

“Sebaik-baik sedekah adalah dari
harta yang lebih.” (HR. Al-
Bukhari).

Keempat: Pengorbanan seseorang
sebatas kesanggupan dan
kemampuannya, sementara ia
dalam keadaan kekurangan dan
butuh, sebagaimana sabda beliau  :
» ُﻞَﻀْﻓَﺃ ِﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ ُﺪْﻬُﺟ ِّﻞِﻘُﻤْﻟﺍ ْﻦَﻤِﺑ ْﺃَﺪْﺑﺍَﻭ
ُﻝﻮُﻌَﺗ «

“Sedekah yang paling utama
adalah pengorbanan orang yang
kekurangan, dan mulailah dari
orang yang berada di bawah
tanggunganmu.” (HR. Abu
Dawud).

Beliau bersabda :
» َﻖَﺒَﺳ َﺔَﺋﺎِﻣ ٌﻢَﻫْﺭِﺩ ِﻒْﻟَﺃ ٍﻢَﻫْﺭِﺩ ، ﺍﻮُﻟﺎَﻗ :
َﻒْﻴَﻛَﻭ ، َﻝﺎَﻗ : َﻥﺎَﻛ ٍﻞُﺟَﺮِﻟ َﻕَّﺪَﺼَﺗ ِﻥﺎَﻤَﻫْﺭِﺩ
ﺎَﻤِﻫِﺪَﺣَﺄِﺑ ﻰَﻟِﺇ ٌﻞُﺟَﺭ َﻖَﻠَﻄْﻧﺍَﻭ ِﺽْﺮُﻋ ِﻪِﻟﺎَﻣ
َﺬَﺧَﺄَﻓ َﺔَﺋﺎِﻣ ُﻪْﻨِﻣ ِﻒْﻟَﺃ ٍﻢَﻫْﺭِﺩ َﻕَّﺪَﺼَﺘَﻓ ﺎَﻬِﺑ
«

“Satu dirham dapat mengungguli
seratus ribu dirham. ” Para
sahabat bertanya, “Wahai
Rasulullah, bagaimana bisa? ”
Beliau bersabda, “Seseorang
(hanya) mempunyai dua dirham,
lalu dia sedekahkan salah
satunya. Sedang salah seorang
lainnya mempunyai harta
banyak, kemudian dia
mengambiil seratus ribu dirham
darinya lalu
menyedekahkannya.” (HR. An-
Nasa’i, Shahih al-Jami’ ).
Al-Baghawi Rahimahullah
berpendapat, “Baiknya bagi
seseorang bahwa ia bersedekah
dengan kelebihan hartanya,
menyisakan untuk dirinya makanan
yang cukup untuk menghindari
fitnah kefaqiran, dan kemungkinan
penyesalan yang datang setelahnya
atas apa yang telah diperbuatnya,
sehingga dapat mengugurkan
ganjarannya. Namun demikian Nabi
tidak memungkiri atas apa yang
terjadi pada diri Abu Bakar yang
mengeluarkan seluruh hartanya,
selama diketahui hal itu terlahir
dari kuatnya keyakinan dan
tingginya ketawakkalan serta ia
tidak takut akan fitnahnya,
sebagaimana yang dikuatirkan
orang lain. Sedang orang yang
sedekah sementara keluarganya
membutuhkannya, atau ia memiliki
hutang dan tidak ada harta yang
dimilikinya selain itu, maka
membayar utang dan menafkakasn
keluarganya adalah lebih utama
dalam keadaan ini. Kecuali orang
itu dikenal kesabarannya, lalu ia
lebih mendahulukan orang lain
daripada dirinya, sekalipun ia
sanggat membutuhkan,
sebagaimana yang dilakukan oleh
Abu Bakar, demikian pula dengan
itsar nya para sahabat Anshar
kepada saudaranya dari kalangan
Muhajirin maka Allah memuji
mereka dengan firman-Nya :

َﻥﻭُﺮِﺛْﺆُﻳَﻭ … ﻰَﻠَﻋ ْﻢِﻬِﺴُﻔﻧَﺃ ْﻮَﻟَﻭ ْﻢِﻬِﺑ َﻥﺎَﻛ
… ٌﺔَﺻﺎَﺼَﺧ ﴾٩﴿ ﺓﺭﻮﺳ ﺮﺸﺤﻟﺍ

Dan mereka mengutamakan
(orang-orang Muhajirin), atas
diri mereka sendiri. Sekalipun
mereka memerlukan (apa yang
mereka berikan itu). (QS.59:9)

Kelima: Nafkah untuk anak-
anaknya, sebagaimana dalam sabda
beliau :
» ﺍَﺫِﺇ ُﻞُﺟَّﺮﻟﺍ َﻖَﻔْﻧَﺃ َﺔَﻘَﻔَّﻨﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ِﻪِﻠْﻫَﺃ
ﺎَﻬُﺒِﺴَﺘْﺤَﻳ ْﺖَﻧﺎَﻛ ًﺔَﻗَﺪَﺻ ُﻪَﻟ «

“Apabila seorang memberi
nafkah kepada keluarganya demi
untuk mencari pahalanya (dari
Allah), maka menjadi sedekah
baginya .” (Terdapat dalam Ash-
Shahihain).

Sabda beliau :
» ُﺔَﻌَﺑْﺭَﺃ : َﺮﻴِﻧﺎَﻧَﺩ ٌﺭﺎَﻨﻳِﺩ ُﻪَﺘْﻴَﻄْﻋَﺃ ﺎًﻨﻴِﻜْﺴِﻣ ،
ٌﺭﺎَﻨﻳِﺩَﻭ ﻲِﻓ ُﻪَﺘْﻴَﻄْﻋَﺃ ٍﺔَﺒَﻗَﺭ ٌﺭﺎَﻨﻳِﺩَﻭ ، ُﻪَﺘْﻘَﻔْﻧَﺃ
ﻲِﻓ ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﻪَّﻠﻟﺍ ، ُﻪَﺘْﻘَﻔْﻧَﺃ ٌﺭﺎَﻨﻳِﺩَﻭ ﻰَﻠَﻋ
، َﻚِﻠْﻫَﺃ ُﺭﺎَﻨﻳِّﺪﻟﺍ ﺎَﻬُﻠَﻀْﻓَﺃ ُﻪَﺘْﻘَﻔْﻧَﺃ ﻱِﺬَّﻟﺍ
ﻰَﻠَﻋ َﻚِﻠْﻫَﺃ «

“Empat dinar; satu dinar yang
engkau berikan kepada orang
miskin, satu dinar yang engkau
berikan untuk memerdekan
seorang budak, satu dinar yang
engkau berikan di jalan Allah,
dan satu dinar yang engkau
nafkahkan kepada keluargamu,
maka satu dinar yang engkau
nafkahkan kepada keluargamu
paling besar pahalanya. .” (HR.
Muslim).

Keenam: Sedekah kepada sanak
famili terdekat.
Dahulu Abu Thalhah adalah seorang
sahabat Anshar yang paling banyak
hartanya. Saat itu harta yang paling
disukainya adalah Bairuha’ (nama
sebuah kebun, pent.), yang terletak
menghadap masjid. Rasulullah
sering memasukinya dan minum
airnya yang sedap di dalamnya.
Anas berkata : Ketika turun ayat
ini :
ﻦَﻟ ْﺍﻮُﻟﺎَﻨَﺗ َّﺮِﺒْﻟﺍ ﻰَّﺘَﺣ ْﺍﻮُﻘِﻔﻨُﺗ ﺎَّﻤِﻣ َﻥﻮُّﺒِﺤُﺗ
ْﺍﻮُﻘِﻔﻨُﺗ ﺎَﻣَﻭ ﻦِﻣ ٍﺀْﻲَﺷ َّﻥِﺈَﻓ ِﻪِﺑ َﻪّﻠﻟﺍ
ٌﻢﻴِﻠَﻋ ﺓﺭﻮﺳ  ﴾٩٢﴿ ﻝﺁ ﻥﺍﺮﻤﻋ

Kamu sekali-kali tidak sampai
kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebahagian harta
yang kamu cintai. Dan apa saja
yang kamu nafkahkan, maka
sesungguhnya Allah
mengetahuinya. (QS.3:92)

Maka Abu Thalhah berdiri
menghampiri Rasulullah , lalu
berkata: “Wahai Rasulullah,
sesungguhnya Allah Ta’ala
berfirman :
ﻦَﻟ ْﺍﻮُﻟﺎَﻨَﺗ َّﺮِﺒْﻟﺍ ﻰَّﺘَﺣ ْﺍﻮُﻘِﻔﻨُﺗ ﺎَّﻤِﻣ َﻥﻮُّﺒِﺤُﺗ
ْﺍﻮُﻘِﻔﻨُﺗ ﺎَﻣَﻭ ﻦِﻣ ٍﺀْﻲَﺷ َّﻥِﺈَﻓ ِﻪِﺑ َﻪّﻠﻟﺍ ٌﻢﻴِﻠَﻋ

Kamu sekali-kali tidak sampai
kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebahagian harta
yang kamu cintai. Dan apa saja
yang kamu nafkahkan, maka
sesungguhnya Allah
mengetahuinya.
Sesungguhnya hartaku yang paling
kusukai adalah Bairuha’, dan
(kebun) itu sebagai sedekah semata-
mata karena Allah Ta’ala. Aku
berharap (menjadi) kebaikan dan
simpanan di sisi Allah Ta’ala. Maka
taruhlah dia, wahai Rasulullah,
ditempat yang sesuai menurutmu!.
Rasulullah bersabda: “Alangkah
menakjubkan! harta yang
beruntung, dan aku sudah
mendengar apa yang kamu
ucapkan, dan aku berpendapat agar
kamu memberikannya untuk para
kerabat dekat.” Maka Abu Thalhah
berkata, “Akan kulakukan wahai
Rasulullah!.” Lalu dia membagi-
bagikanya kepada para sanak famili
dan anak-anak
pamannya.” (Terdapat dalam Ash-
Shahihain).
Sabda beliau :
» ُﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ِﻦﻴِﻜْﺴِﻤْﻟﺍ ﻰِﻫَﻭ
ﻰَﻠَﻋ ﻯِﺫ ِﻢِﺣَّﺮﻟﺍ ِﻥﺎَﺘَﻨْﺛ ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ٌﺔَﻠِﺻَﻭ «
“Sedekah yang diberikan kepada
orang miskin mendapat satu
pahala, sedangkan sedekah yang
diberikan kepada sanak famili
mendapat dua pahala; pahala
sedekah dan pahala
silaturahmi.” (HR. Ahmad, an-
Nasa’i, at-Tirmidzi dan Ibnu
Majah).
Lebih khusus lagi sanak famili –
setelah keluarga yang harus engkau
nafkahkan- yang dua ini :
1. Berstatus yatim. Berdasarkan
firman-Nya Jalla wa ‘Ala :
َﻼَﻓ َﻢَﺤَﺘْﻗﺍ َﺔَﺒَﻘَﻌْﻟﺍ ﴾١١﴿ ﺎَﻣَﻭ ﺎَﻣ َﻙﺍَﺭْﺩَﺃ
ُﺔَﺒَﻘَﻌْﻟﺍ ﴾١٢﴿ ُّﻚَﻓ ٍﺔَﺒَﻗَﺭ ﴾١٣﴿ ٌﻡﺎَﻌْﻃِﺇ ْﻭَﺃ
ﻲِﻓ ٍﻡْﻮَﻳ ﻱِﺫ ٍﺔَﺒَﻐْﺴَﻣ ﴾١٤﴿ ﺍَﺫ ًﺎﻤﻴِﺘَﻳ
ٍﺔَﺑَﺮْﻘَﻣ ﴾١٥﴿ ْﻭَﺃ ﺍَﺫ ًﺎﻨﻴِﻜْﺴِﻣ ٍﺔَﺑَﺮْﺘَﻣ ﴿
﴾١٦ ﺓﺭﻮﺳ ﺪﻠﺒﻟﺍ
011. Maka tidakkah sebaiknya
(dengan hartanya itu) ia
menempuh jalan yang mendaki
lagi sukar?. 012. Tahukah kamu
apakah jalan yang mendaki lagi
sukar itu? 013. (yaitu)
melepaskan budak dari
perbudakan, 014. atau memberi
makan pada hari kelaparan, 015.
(kepada) anak yatim yang ada
hubungan kerabat, 016. atau
orang miskin yang sangat fakir.
(QS.90:11-16)
1. Kedua: Sanak famili dekat yang
menyimpan permusuhan dan
menyembunyikannya. Maka beliau
bersabda:
» ُﻞَﻀْﻓَﺃ ِﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ﻱِﺫ ِﻢِﺣَّﺮﻟﺍ
ِﺢِﺷﺎَﻜْﻟﺍ «
“Seutama-utamanya sedekah
adalah (yang diberikan) kepada
sanak famili yang
memusuhi. ” (HR. Ahmad, an-
Nasa’i, at-Tirmidzi dan terdapat di
Shahih al-Jami’ ).
Ketujuh: Sedekah kepada tetangga;
Allah Subhanahu wa Ta’ala
mewasiatkan melalui firman-Nya:
ِﺭﺎَﺠْﻟﺍَﻭ ﻱِﺫ ﻰَﺑْﺮُﻘْﻟﺍ ِﺭﺎَﺠْﻟﺍَﻭ … ِﺐُﻨُﺠْﻟﺍ ﴿
﴾٣٦ ﺀﺎﺴﻨﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ
Tetangga yang dekat dan
tetangga yang jauh … (QS.4:36)
Demikian pula Nabi mewasiatkan
kepada Abu Dzar dengan sabdanya :
» ﺍَﺫﺇ ﺖْﺨَﺒَﻃ ًﺔَﻗَﺮَﻣ ْﺮِﺜْﻛَﺄَﻓ ﺎَﻫَﺀﺎَﻣ ْﺪَﻫﺎَﻌَﺗَﻭ
ﻚَﻧﺍَﺮﻴِﺟ ﺎَﻬْﻨِﻣ «
“Sekiranya kamu masak kuah,
maka perbanyaklah airnya. Dan
bagilah tetanggamu.” (HR.
Muslim).
Kedelapan: Sedekah kepada
sahabat dan rekan di jalan Allah;
berdasarkan sabda beliau :
» ِﺭﺎَﻨﻳِّﺪﻟﺍ ُﻞَﻀْﻓَﺃ ُﻪُﻘِﻔْﻨُﻳ ٌﺭﺎَﻨﻳِﺩ ﻰَﻠَﻋ ُﻞُﺟَّﺮﻟﺍ
ِﻪِﻟﺎَﻴِﻋ ُﻪُﻘِﻔْﻨُﻳ ٌﺭﺎَﻨﻳِﺩَﻭ ُﻞُﺟَّﺮﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ِﻪِﺘَّﺑﺍَﺩ ﻲِﻓ
ِﻞﻴِﺒَﺳ ٌﺭﺎَﻨﻳِﺩَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪُﻘِﻔْﻨُﻳ ُﻞُﺟَّﺮﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ
ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَﺃ ﻲِﻓ ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﻪَّﻠﻟﺍ «
“Seutama-utama dinar, adalah
dinar yang belanjakan untuk
keluarganya, dinar yang
dibelanjakan untuk (perawatan)
binatang untuk berperang di
jalan Allah, dan dinar yang
dibelanjakan untuk sahabat-
sahabatnya di jalan Allah .” (HR.
Muslim).
Kesembilan: Yang dibelanjakan
dalam jihad di jalan Allah, baik
jihad terhadap orang-orang kafir
ataupun terhadap orang-orang
munafik; karena sesungguhnya hal
itu termasuk pembelanjaan harta
yang paling agung. Dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala
memerintahkan hal tersebut di ayat
yang lain di dalam Al-Qur`an. Dia
mengedepankan jihad harta atas
jihad diri di kebanyakan ayat dan
diantara firman-Nya :
ْﺍﻭُﺮِﻔْﻧﺍ ًﺎﻓﺎَﻔِﺧ ًﻻﺎَﻘِﺛَﻭ ْﺍﻭُﺪِﻫﺎَﺟَﻭ ْﻢُﻜِﻟﺍَﻮْﻣَﺄِﺑ
ﻲِﻓ ْﻢُﻜِﺴُﻔﻧَﺃَﻭ ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﻪّﻠﻟﺍ ْﻢُﻜِﻟَﺫ ٌﺮْﻴَﺧ ْﻢُﻜَّﻟ
ﻥِﺇ ْﻢُﺘﻨُﻛ َﻥﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ ﴾٤١﴿ ﺔﺑﻮﺘﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ
Berangkatlah kamu baik dalam
keadaan merasa ringan ataupun
merasa berat, dan berjihadlah
dengan harta dan dirimu di jalan
Allah. Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui. (QS.9:41)
Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman menerangkan kriteria
orang-orang beriman yang
sempurna dengan mensifatkan
mereka dengan ash-shidq.
َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ﺎَﻤَّﻧِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ِﻪِﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ
َّﻢُﺛ ﺍﻮُﺑﺎَﺗْﺮَﻳ ْﻢَﻟ ﺍﻭُﺪَﻫﺎَﺟَﻭ ْﻢِﻬِﻟﺍَﻮْﻣَﺄِﺑ
ﻲِﻓ ْﻢِﻬِﺴُﻔﻧَﺃَﻭ ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻚِﺌَﻟْﻭُﺃ ُﻢُﻫ
َﻥﻮُﻗِﺩﺎَّﺼﻟﺍ ﴾١٥﴿ ﺕﺍﺮﺠﺤﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ
Sesungguhnya orang-orang yang
beriman hanyalah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya kemudian mereka
tidak ragu-ragu dan mereka
berjihad dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah, mereka
itulah orang-orang yang benar.
(QS.49:15)
Allah Subhanahu wa Ta’ala
memuji Rasul-Nya dan para
sahabatnya ridhwanullah ‘Alaihim
dengan hal tersebut dalam firman-
Nya :
ِﻦِﻜـَﻟ ُﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ْﺍﻮُﻨَﻣﺁ ُﻪَﻌَﻣ ْﺍﻭُﺪَﻫﺎَﺟ
ْﻢِﻬِﺴُﻔﻧَﺃَﻭ ْﻢِﻬِﻟﺍَﻮْﻣَﺄِﺑ َﻚِﺌـَﻟْﻭُﺃَﻭ ُﻢُﻬَﻟ
ُﺕﺍَﺮْﻴَﺨْﻟﺍ َﻚِﺌـَﻟْﻭُﺃَﻭ ُﻢُﻫ َﻥﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟﺍ ﴿
﴾٨٨ َّﺪَﻋَﺃ ْﻢُﻬَﻟ ُﻪّﻠﻟﺍ ٍﺕﺎَّﻨَﺟ ﻱِﺮْﺠَﺗ ﻦِﻣ
ﺎَﻬِﺘْﺤَﺗ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ ُﺭﺎَﻬْﻧَﻷﺍ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻚِﻟَﺫ ُﺯْﻮَﻔْﻟﺍ
ُﻢﻴِﻈَﻌْﻟﺍ ﴾٨٩﴿ ﺔﺑﻮﺘﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ
088. Tetapi Rasul dan orang-
orang yang beriman bersama
dia, mereka berjihad dengan
harta dan diri mereka. Dan
mereka itulah orang-orang yang
memperoleh kebaikan; dan
mereka itulah (pula) orang-
orang yang beruntung. 089.
Allah telah menyediakan bagi
mereka syurga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya.
Itulah kemenangan yang besar.
(QS.9:88-89)
Beliau bersabda :
» ُﻞَﻀْﻓَﺃ :ِﺕﺎَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ ﻲِﻓ ٍﻁﺎَﻄْﺴُﻓ ُّﻞِﻇ
ِﻞﻴِﺒَﺳ ،ِﻪَّﻠﻟﺍ ْﻭَﺃ ُﺔَﻗﻭُﺮُﻃ ﻲِﻓ ٍﻞْﺤَﻓ ِﻞﻴِﺒَﺳ
ِﻪَّﻠﻟﺍ «
“Seutama-utamanya sedekah
adalah kemah berteduh (untuk
para mujahid) di jalan Allah, atau
pemberian pelayan di jalan Allah,
atau hewan tunggangan di jalan
Allah.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi,
Shahih al-Jami’ ).
Beliau bersabda :
» ْﻦَﻣ َﺰَّﻬَﺟ ﻲِﻓ ﺎًﻳِﺯﺎَﻏ ِﻞﻴِﺒَﺳ ْﺪَﻘَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﺍَﺰَﻏ
«
“Barangsiapa yang menyediakan
perlengkapan perang di jalan
Allah, maka dia telah
berperang.” (Terdapat dalam Ash-
Shahihain).
Namun untuk diketahui bersama
bahwa seutama-utamanya sedekah
untuk jihad di jalan Allah adalah
saat-saat dibutuhkan dan
kekurangan di kalangan muslimin,
sebagaimana kondisi kita saat ini.
Adapun jika di waktu berkecukupan
dan kemenangan di pihak kaum
muslimin, maka tidak diragukan
lagi bahwa sedekah kala tersebut
adalah baik, namun tidak
menyamai ganjaran dalam situasi
yang pertama.
ﺎَﻣَﻭ ْﻢُﻜَﻟ ﺍﻮُﻘِﻔﻨُﺗ َّﻻَﺃ ﻲِﻓ ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻪَّﻠِﻟَﻭ
ِﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ُﺙﺍَﺮﻴِﻣ ِﺽْﺭَﻷﺍَﻭ َﻻ ﻱِﻮَﺘْﺴَﻳ
ﻢُﻜﻨِﻣ ْﻦَّﻣ َﻖَﻔﻧَﺃ ِﻞْﺒَﻗ ﻦِﻣ َﻞَﺗﺎَﻗَﻭ ِﺢْﺘَﻔْﻟﺍ
َﻚِﺌَﻟْﻭُﺃ ُﻢَﻈْﻋَﺃ ًﺔَﺟَﺭَﺩ َﻦِّﻣ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻮُﻘَﻔﻧَﺃ ﻦِﻣ
ُﺪْﻌَﺑ ﺍﻮُﻠَﺗﺎَﻗَﻭ َﺪَﻋَﻭ ًّﻼُﻛَﻭ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﻨْﺴُﺤْﻟﺍ
ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ﺎَﻤِﺑ ٌﺮﻴِﺒَﺧ َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ﴾١٠﴿ ﺍَﺫ ﻦَﻣ
ُﺽِﺮْﻘُﻳ ﻱِﺬَّﻟﺍ َﻪَّﻠﻟﺍ ًﺎﺿْﺮَﻗ ًﺎﻨَﺴَﺣ ُﻪَﻔِﻋﺎَﻀُﻴَﻓ
ُﻪَﻟ ُﻪَﻟَﻭ ٌﺮْﺟَﺃ ٌﻢﻳِﺮَﻛ ﴾١١﴿ ﺓﺭﻮﺳ ﺪﻳﺪﺤﻟﺍ
010. Dan mengapa kamu tidak
menafkahkan (sebagian
hartamu) pada jalan Allah,
padahal Allah-lah yang
mempusakai (mempunyai) langit
dan bumi? Tidak sama di antara
kamu orang yang menafkahkan
(hartanya) dan berperang
sebelum penaklukan (Mekah).
Mereka lebih tinggi derajatnya
daripada orang-orang yang
menafkahkan (hartanya) dan
berperang sesudah itu. Allah
menjanjikan kepada masing-
masing mereka (balasan) yang
lebih baik. Dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan. 011.
Siapakah yang mau
meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, maka Allah
akan melipat-gandakan (balasan)
pinjaman itu untuknya, dan dia
akan memperoleh pahala yang
banyak, (QS.57:10-11)
Sesungguhnya orang yang berinfak
dan berperang, dalam situasi
aqidah yang tersudutkan, jumlah
para penolong sedikit, kondisi yang
tidak kondusif, tidak ada
kelapangan harta. Berbeda dengan
orang yang berinfak dan berperang,
sementara aqidah dalam keadaan
aman, para penolong berjumlah
banyak, target kemenangan dan
penguasaan serta keberhasilan
tampak di berbagai daerah.
Demikian itu terkait dengan
(tujuan) langsung ke Allah secara
murni, sempurna dan tidak samar
di dalamnya. Kepercayaan yang
dalam, merasa tenang hanya
dengan Allah semata, jauh dari
segala sebab zahir. Dan setiap
realitas menjadi dekat, tidak
didapati pertolongan pada upaya
kebaikan, melainkan dari apa yang
berasal langsung dari akidahnya.
Inilah yang menjadikan usaha
kebaikan mendapatkan banyak
penolong-penolong, hingga harus
benar terlebih dahulu niatnya dan
memurnikannya semurni para
pendahulu. (Fi Zhilalil Qur’an ).
Kesepuluh: Sedekah jariyah, yaitu
amalan yang masih menetap pasca
meninggalnya seorang hamba, dan
terus mengalir pahala baginya.
Berdasarkan sabda beliau :
» ﺍَﺫِﺇ َﺕﺎَﻣ َﻊَﻄَﻘْﻧﺍ ُﻥﺎَﺴْﻧِﻹﺍ ُﻪْﻨَﻋ َّﻻِﺇ ُﻪُﻠَﻤَﻋ
ْﻦِﻣ ٍﺔَﺛَﻼَﺛ ٍﺔَﻗَﺪَﺻ : ْﻭَﺃ ٍﺔَﻳِﺭﺎَﺟ ٍﻢْﻠِﻋ ِﻪِﺑ ُﻊَﻔَﺘْﻨُﻳ
ْﻭَﺃ ٍﺪَﻟَﻭ ٍﺢِﻟﺎَﺻ «ُﻪَﻟ ﻮُﻋْﺪَﻳ
“Apabila seorang manusia
meninggal dunia terputuslah
amalannya kecuali dari tiga
perkara, (yaitu) sedekah jariyah,
atau ilmu yang bermanfaat atau
anak shalih yang senantiasa
mendoakannya. ” (HR. Muslim).
BENTUK-BENTUK SEDEKAH
JARIYAH
Untuk anda beberapa bentuk-
bentuk sedekah jariyah yang
terdapat dalam nash-nashnya :
1. Memberi air minum dan
penggalian sumur-sumur.
Berdasarkan sabda beliau :
» ُﻞَﻀْﻓَﺃ ِﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ ُﻲْﻘَﺳ ِﺀﺎَﻤْﻟﺍ «
“Sebaik-baik sedekah adalah
memberi air minum. ” (HR.
Muslim).
2. Memberi makan. Sesunggunya
Nabi ketika ditanya bagaimana
islam yang baik itu. Beliau
menjawab :
» ُﻢِﻌْﻄُﺗ َﻡﺎَﻌَّﻄﻟﺍ ُﺃَﺮْﻘَﺗَﻭ َﻡَﻼَّﺴﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ْﻦَﻣ
ْﻦَﻣَﻭ َﺖْﻓَﺮَﻋ ْﻢَﻟ ْﻑِﺮْﻌَﺗ «
“Engkau beri makan dan
mengucapkan salam kepada
orang yang kamu kenal maupun
yang tidak kamu
kenal. ” (Terdapat dalam Ash-
Shahihain).
3. Membangun masjid. berdasarkan
sabda beliau :
» ْﻦَﻣ ﻰَﻨَﺑ ﺍًﺪِﺠْﺴَﻣ ِﻪِﺑ ﻲِﻐَﺘْﺒَﻳ َﻪْﺟَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ،
ﻰَﻨَﺑ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻪَﻟ ﻲِﻓ ﺎًﺘْﻴَﺑ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ «
“Barangsiapa yang membangun
masjid demi mencari wajah Allah,
niscaya Allah bangunkan rumah
baginya di surga” (Terdapat dalam
Ash-Shahihain ).
Dari Jabir bahwa Rasulullah
bersabda :
» ْﻦَﻣ َﺮَﻔَﺣ ًﺀﺎَﻣ ْﻢَﻟ ، ْﺏَﺮْﺸَﻳ ُﻪْﻨِﻣ ٌﺪِﺒَﻛ
ﻯَّﺮَﺣ ، ْﻦِﻣ ، ٍّﻦِﺟ َﻻَﻭ ٍﺲْﻧِﺇ ، ٍﺮِﺋﺎَﻃ َﻻَﻭ ، َّﻻِﺇ
ُﻩَﺮَﺟﺁ ُﻪﻠﻟﺍ َﻡْﻮَﻳ ِﺔَﻣﺎَﻴِﻘْﻟﺍ ، ﻰَﻨَﺑ ْﻦَﻣَﻭ
ﺍًﺪِﺠْﺴَﻣ ِﺺَﺤْﻔَﻤَﻛ ، ٍﺓﺎَﻄَﻗ ْﻭَﺃ َﺮَﻐْﺻَﺃ ﻰَﻨَﺑ ،
ُﻪَﻟ ُﻪﻠﻟﺍ ﺎًﺘْﻴَﺑ ﻲِﻓ «ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ
“Barangsiapa yang menggali
sumur, (kemudian) tidaklah
setiap yang memiliki ruh, baik
dari kalangan manusia, jin, dan
burung yang minum dari sumur
tersebut, melainkan Allah (pasti)
akan membalasnya kelak di hari
Kiamat.” Dan barangsiapa yang
membangun masjid karena Allah
(semata), sekalipun (hanya)
sebesar lubang bertelur burung
tekukur, niscaya Allah
bangunkan rumah baginya di
surga” (Terdapat dalam Ash-
Shahihain).
4. Berinfak dalam menyebarkan
ilmu , dan membagikan mushhaf al-
Qur`an, serta membangunkan
tempat-tempat singgah bagi para
musafir yang membutuhkan
pertolongan. Dan yang setaraf
dengannya seperti anak yatim, para
janda, dsb. Dari Abu Hurairah
Berkata, Beliu bersabda :
َّﻥِﺇ» ﺎَّﻤِﻣ ُﻖَﺤْﻠَﻳ َﻦِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ْﻦِﻣ ِﻪِﻠَﻤَﻋ
ِﻪِﺗﺎَﻨَﺴَﺣَﻭ َﺪْﻌَﺑ ِﻪِﺗْﻮَﻣ ﺎًﻤْﻠِﻋ ُﻪَﻤَّﻠَﻋ ُﻩَﺮَﺸَﻧَﻭ
ﺍًﺪَﻟَﻭَﻭ ﺎًﺤِﻟﺎَﺻ ﺎًﻔَﺤْﺼُﻣَﻭ ُﻪَﻛَﺮَﺗ ُﻪَﺛَّﺭَﻭ ْﻭَﺃ
ﺍًﺪِﺠْﺴَﻣ ْﻭَﺃ ُﻩﺎَﻨَﺑ ﺎًﺘْﻴَﺑ ِﻦْﺑﺎِﻟ ِﻞﻴِﺒَّﺴﻟﺍ ُﻩﺎَﻨَﺑ ْﻭَﺃ
ﺍًﺮْﻬَﻧ ُﻩﺍَﺮْﺟَﺃ ًﺔَﻗَﺪَﺻ ْﻭَﺃ ﺎَﻬَﺟَﺮْﺧَﺃ ْﻦِﻣ ِﻪِﻟﺎَﻣ
ﻲِﻓ ِﻪِﺘَّﺤِﺻ ُﻪُﻘَﺤْﻠَﻳ ِﻪِﺗﺎَﻴَﺣَﻭ ْﻦِﻣ ِﺪْﻌَﺑ «ِﻪِﺗْﻮَﻣ
“Sesungguhnya termasuk
amalan dan kebaikan orang
mukmin yng masih mengalir
pasca kematiannya adalah ilmu
yang diajarkan dan
disebarkannya, atau anak shalih
yang ditinggalkannya, atau
mushhaf al-Qur`an yang
diwariskannya, atau masjid yang
dibangunnya, atau rumah
singgah bagi para musafir yang
dibangunnya, atau sungai yang
dialirkannya, atau sedekah yang
dkeluarkan dari hartanya saat
sehatnya dan di masa hidupnya,
(semua itu) masih mengalir
kepadanya pasca kematiannya.
” (HR. Ibnu Majah; Shahih at-
Targhib ).
Sekedar untuk diketahui oleh
saudaraku, bahwa sedekah di
waktu-waktu tertentu lebih utama
daripada di masa yang lainnya,
seperti sedekah di bulan
Ramadhan. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Ibnu Abbas :
َﻥﺎَﻛ» ُﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ
َﺩَﻮْﺟَﺃ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻥﺎَﻛَﻭ ﺎَﻣ ُﺩَﻮْﺟَﺃ ُﻥﻮُﻜَﻳ ﻲِﻓ
َﻥﺎَﻀَﻣَﺭ َﻦﻴِﺣ ُﻩﺎَﻘْﻠَﻳ ُﻞﻳِﺮْﺒِﺟ َﻥﺎَﻛَﻭ ُﻩﺎَﻘْﻠَﻳ ﻲِﻓ
ِّﻞُﻛ ٍﺔَﻠْﻴَﻟ ْﻦِﻣ ُﻪُﺳِﺭﺍَﺪُﻴَﻓ َﻥﺎَﻀَﻣَﺭ َﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ
ُﻝﻮُﺳَﺮَﻠَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ
ُﺩَﻮْﺟَﺃ ِﺮْﻴَﺨْﻟﺎِﺑ ْﻦِﻣ ِﺢﻳِّﺮﻟﺍ ِﺔَﻠَﺳْﺮُﻤْﻟﺍ «
“Nabi adalah orang yang paling
dermawan, dan beliau lebih
dermawan pada bulan
Ramadhan, saat beliau ditemui
Jibril untuk membacakan
kepadanya Al Qur`an. Jibril
menemui setiap malam pada
bulan Ramadhan, lalu
membacakan kepadanya Al
Qur`an. Rasulullah Shallallahu
`Alahi Wa Sallam ketika ditemui
Jibril lebih dermawan dalam
kebaikan daripada angin yang
berhembus .” (Terdapat dalam Ash-
Shahihain).
Demikian pula sedekah di sepuluh
hari pertama dari bulan Dzulhijjah,
karena sesungguhnya Nabi
bersabda :
ﺎَﻣ» ْﻦِﻣ ُﻞَﻤَﻌْﻟﺍ ٍﻡﺎَّﻳَﺃ ُﺢِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ﺎَﻬﻴِﻓ ُّﺐَﺣَﺃ
ﻰَﻟِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ْﻦِﻣ ِﻩِﺬَﻫ ِﻡﺎَّﻳَﺄْﻟﺍ ﻲِﻨْﻌَﻳ َﻡﺎَّﻳَﺃ
ِﺮْﺸَﻌْﻟﺍ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻟَﻭ ُﺩﺎَﻬِﺠْﻟﺍ
ﻲِﻓ ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ﺎَﻟَﻭ ﻲِﻓ ُﺩﺎَﻬِﺠْﻟﺍ
ِﻞﻴِﺒَﺳ ﺎَّﻟِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ٌﻞُﺟَﺭ َﺝَﺮَﺧ ِﻪِﺴْﻔَﻨِﺑ ِﻪِﻟﺎَﻣَﻭ
ْﻊِﺟْﺮَﻳ ْﻢَﻠَﻓ ْﻦِﻣ «ٍﺀْﻲَﺸِﺑ َﻚِﻟَﺫ
“Tiada hari-hari dimana amal
shalih di dalamnya lebih disukai
oleh Allah daripada hari-hari
sekarang yaitu sepuluh hari
pertama (di bulan Dzulhjjah).”
Sahabat bertanya, “Wahai
Rasulullah meskipun jihad fi
sabilillah?” Jawab Nabi,
“Meskipun jihad fi sabilillah,
kecuali jika seseorang yang
keluar (jihad) dengan
(mengorbankan) jiwa dan
hartanya, lalu tidak kembali
dengan apa pun.” (HR. Al-
Bukhari).
Anda telah mengetahui bahwa
sedekah merupakan amalan paling
utama untuk mendekatkan diri
kepada Allah.
Juga diantara waktu-waktu utama,
yaitu pada hari dimana manusia
dalam keadaan kesukaran dan
sangat  membutuhkan serta
kefakiran yang nyata, sebagaimana
firman-Nya Subhnahu wa Ta’ala :
َﻼَﻓ َﻢَﺤَﺘْﻗﺍ َﺔَﺒَﻘَﻌْﻟﺍ ﴾١١﴿ ﺎَﻣَﻭ ﺎَﻣ َﻙﺍَﺭْﺩَﺃ
ُﺔَﺒَﻘَﻌْﻟﺍ ﴾١٢﴿ ُّﻚَﻓ ٍﺔَﺒَﻗَﺭ ﴾١٣﴿ ٌﻡﺎَﻌْﻃِﺇ ْﻭَﺃ
ﻲِﻓ ٍﻡْﻮَﻳ ﻱِﺫ ٍﺔَﺒَﻐْﺴَﻣ ﴾١٤﴿ ﺓﺭﻮﺳ
ﺪﻠﺒﻟﺍ
011. Maka tidakkah sebaiknya
(dengan hartanya itu) ia
menempuh jalan yang mendaki
lagi sukar?. 012. Tahukah kamu
apakah jalan yang mendaki lagi
sukar itu? 013. (yaitu)
melepaskan budak dari
perbudakan, 014. atau memberi
makan pada hari kelaparan.
(QS.90:11-14)
Maka termasuk bagian dari nikmat
Allah ‘Azza wa Jalla atas seorang
hamba adalah dikaruniakan harta
baginya. Dan termasuk
kesempurnaan suatu kenikmatan
padanya, apabila hal itu
membantunya dalam menjalankan
ketaatan kepada Allah.”
» َﻢْﻌِﻧ ُﻝﺎَﻤْﻟﺍ ُﺢِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ِﺢِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ِﺀْﺮَﻤْﻠِﻟ «
“Sebaik-baik harta yang shalih
(baik) yang berada pada seorang
yang shalih (pula) ” (HR. Al-
Bukhari).
Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah atas nabi kita
Muhammad, juga kepada keluarga
dan para sahabatnya. selesai

sumber: ﺔﻗﺪﺼﻟﺍ ﺎﻬﻠﺋﺎﻀﻓ ﺎﻬﻋﺍﻮﻧﺃﻭ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar